Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Entrepreneurship: Kisah Sukses Yang Menginspirasi Dan Mendunia Dengan Radio Kayu


Kisah Sukses Mendunia Dengan Radio Kayu


    Hometown adalah tempat kami dilahirkan dan dibesarkan. Ada banyak kenangan indah dengan teman dan keluarga kecil kita. Di balik nuansa kehangatan ada peluang bisnis untuk menuai Rupiah. Sebagai pengusaha sejati, seorang penduduk di Temanggung dapat memproses potensi desa menjadi peluang bisnis bagi warganya. 
Ceritanya sangat menarik seperti dimuat di pemutaran perdana majalah Muslim Entrepreneurs.

    Bagi kebanyakan orang, desa ini bukan tempat yang menarik. Baik secara fisik maupun ekonomi. Tidak kompatibel itulah yang membuat seseorang menjadi satu komunitas meninggalkan desanya. Mereka lebih suka memilih kota sebagai tempat Labuhan dalam menjaga kehidupan. Maklum, kota bagi mereka dianggap sebagai gudang uang yang berlimpah. Meskipun beberapa dari mereka datang ke kota Nil Etakuk. Alias ​​modal sembrono.

    Namun, ini tidak terjadi dengan Singgih Susilo Kartono. Pria yang lahir pada 21 April 1968 sebenarnya kembali ke desa dan menjadikan desa modalitas untuk bekerja. Bahkan, dari desa, bisnis ini berkembang pesat. "Mungkin secara fisik desa secara bertahap menunjukkan kemajuannya. Tapi belumSisi mental dan pikiran, "kata Singgih.



    Bagi Singgih, keputusannya untuk kembali ke desa bukan tanpa alasan. Menurut alumni Fakultas Seni dan Desain, Bandung Institute of Technology (ITB), ia merasa dipanggil untuk membayar investasi yang telah diinvestasikan dalam dirinya. Pria yang tinggal di Kandangan, distrik Kandangan, Temanggung menyadari risiko bertahan hidup di desa. Bukan hanya masalah kehidupan desa yang jauh dari persaingan ekonomi dibandingkan dengan kota. Namun, juga faktor desa sangat sulit untuk dikembangkan. Keduanya dari infrastruktur ke masalahBanyak SDM yang semakin enggan untuk kembali ke desa.

    Tetapi untuk sosok Singgih yang cenderung tenang, sebenarnya desa ini memiliki sumber potensi ekonomi yang luar biasa. Yang tidak akan ditemukan di kota. Singgih menyesali mengapa banyak sumber daya manusia desa seharusnyaMeninggalkan kota kelahiran hanya untuk bertaruh nasib kehidupan di kota. Meskipun Singgih menilai bahwa bersaing dalam tinggal di kota itu tidak mudah.

    Dorongan moral dan rasa tanggung jawab terhadap tanah kelahiran adalah orang yang mengejar Singgih untuk menciptakan lapangan kerja. Hidup dengan 4000 penduduk lainnya, Singgih mengejar bisnisPada dasarnya, banyak orang telah bekerja. Yaitu kerajinan kayu, bernama 'karya' atau magno. Bisnis yang telah dijalankan sejak 2004, jika mengembangkan targetMampu menampung sekitar 500-1000 pengrajin. Atau hampir 1/8 S.D. ¼ komunitas desa.



    Dari aspek nama, magno diambil dari kata "diperbesar" yang berarti menarik. Bagi suami Tri Wahyuni, pilihan kayu sebagai bahan baku untuk produk -produknya ternyata memiliki makna filosofis yang mendalam. Singgih menganggap kayu sebagai bahan yang sempurna. Seperti ada kekuatan, kelembutan, ketahanan serta kerapuhan dalam bahan kayu. Sifat bahan kayu adalah yang mencoba membuat semangat untuk Singgih dalam produk modern saat ini. Menggabungkan produk modern dengan bahan alami.Untuk Singgih, produk elektronik yang terbuat dari bahan kayu sebagai pengganti bahan plastik, tampaknya memiliki aura baru.

    Produk yang telah dibuat sejauh ini dalam bentuk tipe radio pribadi WR01A/2B. Radio kayu yang berupa ikon radio dasar, sehingga bentuk dan konfigurasinya sangat mendasar. Kotak dengan speaker panggangan, kenop, pegangan, dan antena adalah ikon radio yang sangat baik. Ada juga WR03-Cube/4B dan WR03-RECT/$ B. Radio meja besar dan tidak dapat dipsorble adalah radio 4 band (FM/AM/SW1/SW2). Juga mainan anak -anak dibuat dengan bahan kayu. Di mana desain adalah titik perhatian utama.

    Untuk Singgih, desain harus meringkas segala cara untuk menyelesaikan berbagai masalah dan meminimalkan sedikit mungkin untuk munculnya masalah baru. "Saya suka bentuk dasar yang sederhana tetapi detail dari budidaya," tambah Singgih. Desainnya juga harus mempertimbangkan aspek -aspek ketersediaan bahan baku lokal. Pola ini Singgih percaya akan mengurangi tingkat konsumsi kayu sambil menyediakan pekerjaan. "Kami mengubah kebutuhan kayu untuk produksi menggunakan prinsip sedikit menanam lebih banyak," Singgih menekankan.

    Tidak heran di halamannya, Singgih menanam benih dari mahoni, sonokeling dan jenis pinus. Di mana benih didistribusikan secara gratis kepada masyarakat untuk digunakan sebagai penghijauan di sebuah desa di kaki Gunung Sumbing.Menyentuh bisnisnya, Singgih mengklaim dapat menghasilkan ratusan radio per bulan. Dengan penetrasi pasar mulai dari Jepang, Amerika, Jerman. Harga per unit US $ 49-56, Jepang 17.500 Yen dan Jerman 160-240 Euro. Sementara di pasar nasional per unit untuk RP. 1,1- 1,3 juta. Harga tinggi menurut Singgih, karena produknya bukan komoditas tetapi objek pengumpulan yang lebih pribadi. 



    Maka tidak ada harga yang bisa dinegosiasikan. Meskipun telah dipatenkan, tentu saja ide besar Singgih menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak bisnisnya. Konsekuensinya adalah kompetisi. Meski begitu, pria dari dua mobil Volkswagen itu mengakui bahwa dia tidak khawatir. Karena, ia percaya melalui desain dan merek yang mapan, tidak akan terguncang oleh persaingan.

    Dalam membangun bisnis ini, Singgih mengakui bahwa awalnya hanya memiliki Rp 500 ribu ditambah uang pinjaman teman sebesar Rp 10 juta dan satu Vespa dikenakan. Sekarang, Powder Works/Magno telah berhasil mendapatkan pasar. Bahkan Radio Desain Singgih beberapa kali menerima penghargaan dari rumah dan di luar negeri. Catatan pencapaian yang bangga tentu saja. Pria dengan karakter yang tenang yang mengaku dilahirkan bukan dari keluarga pengusaha hanya menikmati keberhasilan bisnisnya tidak lebih dari 25 persen. "Sisanya telah menjadi hak masyarakat dan lingkungan," katanya.

    Ditanya tentang apa rahasia di balik keberhasilan bisnisnya? Optimis Singgih menjawab: "Dalam melakukan bisnis harus ditusuk oleh kejujuran bukan spekulasi. Yang lebih penting harus memiliki tekad yang kuat, ketulusan tidak pernah menyerah," katanya tegas. Ya, kisah Singgih mungkin telah menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Paradigma ini layak mendapatkan jempol. Sikap hidup ini mengandalkan potensi desa jarang ditemukan pada pengusaha saat ini. Salute. (Herbayu)

Rayhanashar hai nama saya rayhan

Post a Comment for "Entrepreneurship: Kisah Sukses Yang Menginspirasi Dan Mendunia Dengan Radio Kayu"